Kabar tewasnya Raharjo beserta senior Black Dimension lainnya tersebar seantero kampus Pelita Nusantara. Nabila mengisi orasi selebrasi di lapangan kampus ditemani oleh tiga srikandinya yaitu Dea, Cindy dan Nadya. Di tempat lain, para anggota BD menggunakan pakaian putih sebagai bentuk belasungkawa. Setelah upacara dukacita, Riky ke kampus lalu melihat ke lapangan dengan penuh dendam. “Awas lo Nab. Gue ga akan kasih ampun lagi.” Riky berlalu dari keramaian. Beberapa meter kemudian, ia bertemu Sofi sedang menjaga sekre BEM. Riky kemudian memberi kode untuk mengobrol di sebuah tempat. Kemudian mereka berdua bertemu di sebuah kamar hotel milik salah satu anggota BD.
Sejak kejadian malam itu, tidak ada perubahan pada diri Dea. Ia tetap menjalankan aktivitas normal seperti biasa. Ia ditemani Sofi dan Ratu masih terus memerangi kegiatan Black Dimension di kampus. Yang berbeda adalah setiap ia selesai mengusir para anggota BD yang melakukan kegiatan ilegal, Dea harus mengoral penis mereka sampai puas. Ia terpaksa melakukan itu karena vagina Dea ditanam alat pelacak yang akan bereaksi jika Dea melanggar. Sementara itu, Firda sudah selesai menjalankan sidang dan dinyatakan lulus. Setelah sidang, Firda diantar oleh Mr. Hans ke sebuah hotel untuk “merayakan” kelulusan Firda. “Hmm… aku malu pak.” ujar Firda sambil berdiri depan cermin. Firda hanya mengenakan jilbab dan stocking merah tanpa bra dan celana dalam. “Kamu udah cantik kok. Selamat ya.” Hans memeluk Firda dari belakang. “Mmmhh… sabar dongghh…” Firda kemudian membalik badan lalu mencium Hans dengan ganas. Hans kemudian melepas ciumannya lalu menggendong Firda. Firda ke...